ADs

Rabu, 31 Agustus 2016

Jakarta Smart City

3 hal yang dimutakhirkan dengan adanya teknologi informasi dalam mengelola kota cerdas adalah cara penginderaan masalah, analisis, dan penyelesaian masalah. Jika dalam cara tradisional untuk mengenali kebutuhan masyarakat digunakan cara membuat laporan manual, maka kota cerdas akan menggunakan bantuan teknologi untuk mempercepat penyampaian laporan dan penyelesaiannya. Bagi pemerintah Provinsi Jakarta, ini berarti memanfaatkan aplikasi dan media sosial untuk menjaring aspirasi warga.

Konsep smart city di Jakarta dibuat berdasarkan 6 pilar: Smart Governance, Smart People, Smart Living, Smart Mobility, Smart Economy, dan Smart Environment. Smart city harus bermanfaat untuk seluruh masyarakat sehingga mereka bisa mendapatkan hidup yang lebih baik.
Dengan smart city, data disajikan dengan lebih transparan. Jakarta Smart City adalah penerapan konsep kota cerdas dengan pemanfaatan teknologi dan komunikasi untuk mewujudkan pelayanan masyarakat lebih baik. Konsep Smart City juga akan meningkatkan partisipasi masyarakat dan pemerintah dalam memanfaatkan data, aplikasi, memberikan masukan maupun kritikan secara mudah.

Untuk solusi jangka panjang seperti inilah, Pemda DKI  membangun command center sebagai pusat analisa data. "Untuk itu kami juga membutuhkan data scientist, namun di Indonesia belum ada kampus yang khusus mempelajari itu. Maka kemarin Pak Gubernur sudah memberi rekomendasi kepada universitas-universitas untuk mulai mempelajari bidang ini," tambahnya.

Untuk analisa seluruh data ini, Pemda DKI Jakarta juga akan membangun pusat komando. Jadi command center ,ini tidak seperti situs smartcity jakarta yang hanya memperlihatkan data. Dengan analisa, akan muncul pemahaman baru sebab akibat suatu masalah kota, sehingga bisa ditemukan solusi yang lebih tepat. "Rencananya tahun ini akan direalisasikan, Agustus mulai tender. Command center ini digunakan untuk pusat analisis dan koordinasi. Diharapkan sudah bisa beroperasi pada 2018 untuk mendukung pelaksanaan Asean Games," ujarnya lagi.

Jakarta Smart City memiliki 6 indikator yaitu Smart Governance (pemerintahan transparan, informatif dan responsif), Smart Economy (menumbukan produktivitas dengan kewirausahaan dan semangat inovasi), Smart People (peningkatan kualitas SDM dan fasilitas hidup layak), Smart Mobility (penyediaan sistem transportasi dan infrastruktur), Smart Environment (manajemen sumber daya alam yang ramah lingkungan), dan Smart Living (mewujudkan kota sehat dan layak huni).

Selain itu, smart city meningkatkan partisipasi warga seperti membuat data, aplikasi, memberikan masukan, dan memberikan kritikan. Sehingga kota ini menjadi kota yang pintar karena melibatkan warganya, melibatkan pemerintahnya, kekuasaannya, uangnya, dan ruangannya untuk menjadikan semua kehidupan lebih baik.



Sumber Info : Chips